Oleh : W. Dewanto, S.Pd.I
Dalam hitungan kalender hijriyah, bulan rajab merupakan bulan ketujuh. Bulan ini termasuk salah satu bulan haram (suci) dan/atau bulan yang dimuliakan. Karena merupakan bulan haram, maka tidak heran jika dikalangan masyarakat muslim banyak yang melakukan amal-amalan ketaatan di bulan ini, termasuk menunaikan puasa sunnah rajab.
Terdapat 4 (empat) bulan haram yang dikenal
tradisi Islam, ketiganya secara berurutan adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah,
Muharram, dan satunya adalah bulan Rajab. Beberapa alasan kenapa bulan-bulan
tersebut dinamakan bulan haram adalah :
· Pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang
Jahiliyyah pun meyakini demikian.
· Pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram
lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan itu.
Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan. (Lihat Zaadul Masiir, tafsir surat At Taubah ayat 36)
Allah SWT berfirman :
إِنَّ
عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ
يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ
الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ
كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ
الْمُتَّقِينَ
Artinya :
Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam
bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana
merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta
orang-orang yang bertakwa. (QS. At-Taubah : 36)
Keutamaan Puasa Rajab
Hadis-hadis Nabi yang menganjurkan atau
memerintahkan berpuasa dalam bulan- bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah,
Muharram dan Rajab) itu cukup menjadi hujjah atau landasan mengenai keutamaan
puasa di bulan Rajab.
Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah
bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haram." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu
Majah, dan Ahmad). Hadis lainnya adalah riwayat al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan
disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata pada Nabi Muhammad Saw,
“Wahai Rasulallah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak
yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah
bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.'"
Menurut as-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam
bahasan puasa sunnah, ungkapan Nabi, "Bulan Sya'ban adalah bulan antara
Rajab dan Ramadan yang dilupakan kebanyakan orang" itu secara implisit
menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunnahkan melakukan puasa di dalamnya.
Keutamaan berpuasa pada bulan haram juga diriwayatkan
dalam hadis sahih imam Muslim. Bahkan berpuasa di dalam bulan-bulan mulia ini
disebut Rasulullah sebagai puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan. Nabi
bersabda : “Seutama-utama puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan-bulan
al-muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab).
Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din menyatakan
bahwa kesunnahan berpuasa menjadi lebih kuat jika dilaksanakan pada hari-hari
utama (al-ayyam al-fadhilah). Hari- hari utama ini dapat ditemukan pada tiap
tahun, tiap bulan dan tiap minggu. Terkait siklus bulanan ini Al-Ghazali
menyatakan bahwa Rajab terkategori al-asyhur al-fadhilah di samping dzulhijjah,
muharram dan sya’ban. Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum di samping
dzulqa’dah, dzul hijjah, dan muharram.
Disebutkan dalam Kifayah al-Akhyar, bahwa
bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah Ramadan adalah bulan- bulan
haram yaitu dzulqa’dah, dzul hijjah, rajab dan muharram. Di antara keempat
bulan itu yang paling utama untuk puasa adalah bulan al-muharram, kemudian
Sya’ban. Namun menurut Syaikh Al-Rayani, bulan puasa yang utama setelah
al-Muharram adalah Rajab.
Terkait hukum puasa dan ibadah pada Rajab,
Imam Al-Nawawi menyatakan, telah jelas dan shahih riwayat bahwa Rasul SAW
menyukai puasa dan memperbanyak ibadah di bulan haram, dan Rajab adalah salah
satu dari bulan haram, maka selama tak ada pelarangan khusus puasa dan ibadah
di bulan Rajab, maka tak ada satu kekuatan untuk melarang puasa Rajab dan
ibadah lainnya di bulan Rajab” (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim).
Keistimewaan Bulan Rajab
Berikut beberapa hadis yang menerangkan
keutamaan dan kekhususan puasa bulan Rajab:
1.
Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab
beliau berdo’a:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga)
Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari
Anas bin Malik).
2.
"Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka
laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7
pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga,
dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."
3.
Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa
berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7
hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari
dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan
semua permintaannya....."
4.
"Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan
Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu.
Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari
sungai tersebut".
5.
Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad
SAW bersabda: "Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, dan Ramadan
bulannya umatku."
6.
Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam mi’raj, saya melihat
sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan
lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai
Jibril untuk siapakan sungai ini ?”Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad
sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab
ini”
SubhanAllah,,,,Semoga di bilan Rajab ini kita semua dalam lindungan Allah swt dan dihapuskan segala dosa-dosanya. Amin..
Sobat, jangan lupa share ya agar tulisan ini bermanfat untuk kita semua. amin..
No comments:
Post a Comment