Kelas XII
Bab 1: Anjuran Bertoleransi
QS.
Al-Kafirun: 1-6
1. Terjemahan ayat
1. Terjemahan ayat
Terjemahan
Q.S. Al Kaafirun, 109: 1 - 6 adalah:
Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir ! (1) aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,(2) dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, (3) dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah, (5) untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” (6)
Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir ! (1) aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,(2) dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, (3) dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah, (5) untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” (6)
2. Kandungan
o Pegasan kepercayaan atau keyakinan
bahwa Tuhan yang disembah oleh Nabi Muhammad saw dan umat Islam itu berbeda
dengan Tuhan yang disembah oleh orang-orang kafir.
o Allah SWT menyuruh kepada Nabi Muhammad saw
dan umat Islam untuk tidak mencampuradukkan kepercayaan kepada Allah Yang
Mahaesa dengan kepercayaan kemusyrikan yaitu sesembahan selain Allah.
o Ketegasan penolakan Nabi Muhammad saw untuk tidak membaurkan keimanan
kepada Allah dengan keimanan dan peribadatan yang diajarkan oleh orang-orang
kafir.
3. Penjelasan
Qur’an Surat Al Kaafirun terdiri atas 6 ayat, termasuk
golongan surat-surat Makiyyah. Dinamai “ Al Kaafirun” ( orang-orang kafir),
diambil dari perkataan “Al Kaafiruun” yang terdapat pada ayat pertama surat
ini.
Asbabun nuzul (latar belakang
turunnya) surat Al Kaafirun adalah ketika para petinggi kafir Quraisy terdiri
atas Walid Al Mughirah, Aswad bin Abdul Muthallib, dan Umayyah bin Khalaf
datang kepada Rosulullah saw, menawarkan kompromi menyangkut pelaksanaan ajaran
agama secara bersama-sama. Usulnya, agar Nabi Muhammad saw beserta umatnya
mengikuti kepercayaan mereka dan merekapun akan mengikuti ajaran Islam. Mereka
berkata “ selama setahun kami akan menyembah Tuhanmu dan selama setahun juga
kamu harus menyembah Tuhan kami. Bila agamamu benar kami mendapatkan keuntungan
karena bisa menyembah Tuhanmu dan jika agama kami benar, kamupun
memperoleh keuntungan.” Mendengar usulan tersebut Nabi Muhammad saw menjawab
dengan tegas, “ aku berlindung kepada Allah dari perbuatan menyekutukan-Nya.”
Maka turunlah ayat surat Al Kaafirun tersebut yang kemudian dibacakannya.
Kata kafir berasal dari kata kufur, artinya
menutupi kebenaran, melanggar kebenaran yang telah diketahui, dan tidak
berterima kasih. Kata kafir disebutkan dalam Al Qur’an
sebanyak 525 kali semuanya mengacu kepada perbuatan mengingkari Allah swt,
mengingkari nikmat-nikmat Allah swt, membangkang hukum-hukum Allah swt, dan
meninggalkan amal saleh yang diperintahkan Allah swt.
QS.
Yunus: 40-41
1. Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S. Yunus, 10 : 40 - 41 adalah :
Dan di antara mereka ada orang-orang
yang beriman kepadanya (Al Qur’an), dan diantaranya ada (pula) ada orang-orang
yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang
orang-orang yang berbuat kerusakan. (40)
Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (
Muhammad), maka katakanlah, “ bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu
tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak
pertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (41)
2. Kandungan
o Sikap atau pandangan manusia setelah Nabi
Muhammad SAW diutus sebagai Rosul dan membawa kitab suci Al Qur’an, ada
golongan manusia yang mengimaninya dan ada golongan yang tidak mengimaninya.
o Allah SWT Maha Mengetahui sikap
dan perilaku orang-orang yang taqwa yang senantiasa berbuat kebaikan (muhsinin)
dan orang-orang kafir yang berbuat kerusakan dimuka bumi (mufsidin) .
o Sebagai orang yang beriman wajib
mengajak kepada manusia ke jalan yang benar sesuai dengan petunjuk Al Qur’an.
Jika mereka bersikukuh pada pendiriannya maka kita tidak bisa memaksanya,
bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Seseorang tidak akan memikul dosa
orang lain, tetapi masing-masing akan memikiul dosanya sendiri-sendiri
( Q.S. Saba, 34 : 25)
3. Penjelasan
Qur’an Surat Yunus merupakan surat yang ke 10
terdiri atas 109 ayat, termasuk surat-surat Makiyyah kecuali ayat 40,94,95 yang
diturunkan di Madinah. Dinamai “surat Yunus” karena dalam surat ini ditampilkan
kisah Nabi Yunus a.s. dan pengikut-pengikutnya yang teguh imannya.
Umat manusia setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW
sebagai Rasul Allah SWT yang terakhir terbagi menjadi dua golongan. Ada
golongan yang membenarkan terhadap kerasulan Nabi Muhammad serta mengimani
kebeneran Al Quran, tapi juga ada golongan yang mendustakan kebenaran kerasulan
Nabi Muhammad SAW dan mengingkari Al Qur’an. Allah memberikan penghargaan bagi
yang mengimaninya diberikan hak masuk surga. Tetapi sebaliknya bagi orang yang
mengingkarinya diberikan haknya di neraka.
Bagi orang yang telah beriman ( umat Islam ) harus
berpendirian teguh terhadap kebenaran yang telah diyakininya bahwa nabi
Muhammad adalah rosul yang diutus Allah yang terakhir, tidak ada rosul
sesudahnya. Dan yakin bahwa Alqur’an merupakan kitab suci yang benar, umat
Islam harus menjadikannya sebagi pedoman hidup sampai akhir zaman. Dan
umat Islam harus yakin bahwa apa-apa yang datangnya dari Al Qur;an dan sunah
Rosul adalah benar tidak ada keraguan sedikitpun kepada keduanya.
Ayat tersebut juga mengisyaratkan kepada umat Islam
apabila ada orang yang berbeda sikap dab pandangan dengan kita, dimana sikap
dan pandangan orang tersebut menurut kita salah, kita wajib mengajaknya
agar kembali kepada kebenaran sebagaimana yang tertulis dalam Al Qur’an. Namun apabila
mereka bersikukuh terhadap pendiriannya maka kita tidak boleh memaksanya.
Setiap manusia akan bertanggung jawab apa yang diperbuatnya besuk di akherat
ketika kita menghadap Allah SWT
QS. Al-Kahfi: 29
1. Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S. Al; Kahfi, 18 : 29 adalah :
Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu
datingnya dari Tuhanmu; dan barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia
beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya
Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung
mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti
besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling
buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (29)
2. Kandungan
Ayat
o Kebenaran itu datangnya dari
Allah SWT, sedangkan yang salah datangnya dari selain Allah SWT.
o Manusia itu bebas memilih untuk
menentukan pilihan apakah ia mau beriman atau ingkar kepada Allah SWT (kafir).
o Pilihan manusia akan mengandung
konsekuensi kehidupan di akherat. Bagi orang yang menganut agama yang benar
(Islam) maka Allah SWT akan menyediakan balasan surga. Sebaliknnya orang yang
berbuat zalim dan kafir akan dimasukkan ke dalam api neraka.
3. Penjelasan
Qur’an Surat Al Kahfi merupakan surat yang ke 18
terdiri atas 110 ayat, termasuk golongan ayat Makiyyah. Dinamai “Al Kahfi”
artinya “Gua” dan “ashhabul Kahfi” artinya: “ penghuni-penghuni
gua”. Kedua nama ini diambil dari cerita yang terdapat dalam surat ini pada
ayat 9 sampai dengan 26, tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua
bertahun-tahun lamanya. Selain cerita tersebut, terdapat pula beberapa buah
cerita dalam surat ini yang kesemuanya mengandung I’tibardan pelajaran
yang amat berguna bagi kehidupan manusia. Pada sejarah manusia yang dilukiskan
dalam ayat tersebut Allah menunjukkan Kemaha Kuasaan Allah terhadap segala yang
terjadi di alam ini.
Dalam ajaran Islam melarang penganutnya memaksa
orang lain untuk masuk Islam.Umat Islam diharuskan tegas kepada keyakinan
aqidahnya, namun didorong untuk bersikap dan berperilaku toleran terhadap umat
agama lain (non Islam), diharapkan dapat bekerjasama yang berkaitan
denganmuamalah sehingga tumbuh kedamaian dan kerukunan antar umat beragama.
Kebebasan memilih agama merupakan hak Asasi Manusia
yang tercantum dalam piagam PBB tentang Hak-hak Asasi Manusia yang biasa
disebut “The Universal Decl;aration oh Human Rights” pasa 18 yang tercantum
dalam Declarasi Kairo tentang Hak-hak Asasi Manusia pasal 10. Di
Indonesia tercantum pada Undang-undang Republik Indonesia No. 39 tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia Bab III pasal 22.
Berbahagialah umat manusia yang telah
masuk Islam dan telah dapat mengamalkan ajaran-ajarannya. Allah akan
memberikan rahmat dan karunia-Nya baik di dunia mapun di akherat.( simak Qur’an
Surat Al Mukminun 1 – 11 )
Jangan Lupa Share ya....
alifjaisyul.blogspot.com
No comments:
Post a Comment